Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2021

Classic problem of alcohol drinks

A facts revealed that wine is one of the oldest drink in the world, it's older than cow's milk and goat's milk. It shows us that human already lived with alcohol drinks from hundreds and thousands  years ago, so why we consider that as a problem if somebody drink wine or other type of alcohol responsibly. I also see there is no relation between religion and alcohol in a country, there is interesting fact that the country with the most alcohol consumption in Jazeerah arab is United Arab emirates where we all know UEA is the nearest country with Saudi Arabia that become the holy site for all muslims in the world. If you drink an alcohol drinks responsibly, it wouldn't make you an evil person because for me drink is art, how you could control yourself and try to enjoy something and learn from it.  The arise of alcohol drink for me it's an wonderfull creativity of human.

Sejarah pertama kali komersialisasi minuman beralkohol

 Komersialisasi minuman beralkohol di Indonesia sudah terjadi sejak zaman kolonial Belanda tepatnya pada tahun 1891 hingga 1893  dimana peredaran minuman beralkohol baik minuman lokal maupun minuman dari negara lain sudah membanjiri pasar miras di Hindia Belanda zaman itu, mulai dari bir, whiskey, wine hingga cognac Semua jenis minuman ini diyakini dibawa oleh para tentara kolonial yang datang ke Hindia Belanda pada saat itu. Dilansir historia kurang lebih sekitar 600.000 liter miras dibawah masuk ke Hindia Belanda pada saat itu, tetapi hal ini tidak terlalu berdampak signifikan pada peredaran minuman lokal asli nusantara yang sudah sangat melekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, dari sinilah terbentuk segmentasi pasar penikmat minuman tradisional dan impor. Banyaknya peredaran minuman impor yang membanjiri Hindia Belanda kala itu juga mengundang reaksi dari berbagai kalangan, salah satunya dari organisasi Muhammadiyah yang mulai gelisah dengan peredaran miras tersebut, mereka