Langsung ke konten utama

Rest in peace Sir Bobby Charlton

 Sang serigala Terakhir Bobby Charlton telah meninggal dunia pada Sabtu, 21 oktober 2023. Sang gelandang serang legendaris dari Inggris yang kiprahnya sudah tidak diragukan lagi oleh para pecinta sepak bola dunia. Legenda Manchester united begitu mempesona dan berkharisma ketika bermain di lapangan sosok yang luar biasa yang menjadi pemimpin bagi para pemain Manchester United kala itu. 

Sir Bobby diketahui merupakan sosok terakhir dari tragedi Munich 1958 yang mampu survive hingga usia 86 tahun. Sir Bobby bersama rekannya di bawah pimpinan Sir  matt Busby atau mereka dikenal dengan Busby babes pulang dari Beograd ibu kota Serbia untuk menjalani laga Eropa mereka tapi naas perjalanan tersebut berakhir tragis ketika pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan di German, Sir Bobby mengalami luka serius dari kecelakaaan tersebut hingga membuat ia harus absen beberapa lama dari lapangan hijau.

Bukan hanya untuk Manchester united beliaupun dikenal sebagai salah satu legenda Inggris terbaik ia mampu mempersembahkan 49 gol untuk Timnas Inggris dan mampu meraih ballon'd or pada tahun 1966. Kini serigala telah pergi dan meninggalkan jejak yang tak terlupakan bagi para pecinta sepak bola Inggris dan dunia. Sir Bobby bukan hanya piawai mengolah si kulit bundar tetapi ia dikenal sebagai salah satu pemain elegan dan bersih di lapangan dengan tidak pernah menerima kartu merah selama 758 penampilanya bersama klub setan merah kala itu.

Pada tahun 1984 dia kembali ke pelukan klub setan merah dan menjadi direktur teknik kala itu. Atas perannya dia berhasil membujuk manajemen klub untuk merekrut Sir Alex Ferguson sebagai pelatih klub dan hasilnya seperti kita tahu MU bertransformasi menjadi sebuah klub besar dengan berbagai macam Raihan gelar bersama Sir Alex. Tak hanya itu Sir Bobby juga berperan besar dalam perekrutan legenda MU lainya seperti David Beckham.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Udine kota Udinese

 Udine merupakan kota kecil berjarak 40 km dari batas antara Italy dan Slovenia kota ini juga berbatasan langsung dengan kota Venezia salah satu kota terindah di Italy. Setelah beberapa kali diduduki oleh beberapa kerajaan pada saat itu, Udine akhirnya resmi bergabung dengan Italy pada tahun 1797 dan menjadi basis militer terbesar Italy pada tahun 1866. Di kota ini munculah sebuah klub sepakbola bernama Udinese Calcio yang didirikan pada tanggal 30 november 1896 sebagai klub olahraga dan bertransformasi sebagai klub sepak bola pada 5 juli 1911. Klub yang bermarkas di stadion Friulli ini memiliki sejarah yang cukup unik, secara prestasi Udinese bukan klub yang begitu menonjol mereka hnya mampu mencapai final final piala Italy ratusan tahun lalu akan tetapi klub ini kerap melahirkan bintang-bintang besar Liga Italy. Alexis Sanchez, Antonio Di Natale, Vincenzo Iaquinta hingga Rodrigo De paul pernah berseragam Udinese. Tim ini merupakan salah satu tim yang sangat konsisten d liga Italy...

The Ignasius

 In Indonesia there is a man that many people says that he is the father of national train. Where he could rebuilt the train national industry he change the culture of people and change the every aspect of passenger train into something more profesional from the worst to the best. Something that for some people never imagine it could be done just by one minister.  He is Ignatius Jonan the ex minister transportation of Indonesia. Ignasius Jonan was born in Singapoore 61 years ago but he spent many years by live in Surabaya that's why the way he talked very javanese by his accent. He said on an interview everything that he had done only by two words "working hard". Something interesting by his story as a minister transporation when he could change the image of train in Indonesia that we all know at that time popular with their worst image. People  took a pee on the train, there are many people didn't sit on their seat they sleeping on the ground and many pickpocket but ...

Sejarah pertama kali komersialisasi minuman beralkohol

 Komersialisasi minuman beralkohol di Indonesia sudah terjadi sejak zaman kolonial Belanda tepatnya pada tahun 1891 hingga 1893  dimana peredaran minuman beralkohol baik minuman lokal maupun minuman dari negara lain sudah membanjiri pasar miras di Hindia Belanda zaman itu, mulai dari bir, whiskey, wine hingga cognac Semua jenis minuman ini diyakini dibawa oleh para tentara kolonial yang datang ke Hindia Belanda pada saat itu. Dilansir historia kurang lebih sekitar 600.000 liter miras dibawah masuk ke Hindia Belanda pada saat itu, tetapi hal ini tidak terlalu berdampak signifikan pada peredaran minuman lokal asli nusantara yang sudah sangat melekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, dari sinilah terbentuk segmentasi pasar penikmat minuman tradisional dan impor. Banyaknya peredaran minuman impor yang membanjiri Hindia Belanda kala itu juga mengundang reaksi dari berbagai kalangan, salah satunya dari organisasi Muhammadiyah yang mulai gelisah dengan peredaran miras tersebut...