Langsung ke konten utama

Food Estate ala Jokowi dan Prabowo


Niat ingin membuat Indonesia kembali ke masa jayanya salah satu program pemerintah yang paling diunggulkan adalah Food estate, food estate adalah usaha pemerintah dalam membuat program pangan yang terintegrasi dari satu daerah ke daerah lain dengan melihat lahan-lahan potensial di beberapa daerah seperti NTT, Papua, Sumatera dan Kalimantan. Hal ini tentu disambut baik oleh beberapa kalangan akademisi dan masyarakat dan tentunya program ini juga mengundang kritik dari beberapa pihak.

Program ini juga tak terlepas dari berbagai macam permasalahan di daerah ide cemerlang tapi di barengi dengan pelaksanaan yang buruk, yang mengakibatkan kerugian terhadap daerah itu sendiri. Kerugian yang ditimbulkan contohnya apabila ditinjau dari sisi lingkungan terjadi banyak penebangan hutan untuk pembukaan lahan hal ini sangat berdampak buruk bagi lingkungan hidup. Untuk project food estate ini pemerintah telah menggelontorkan dana lebih dari 100 trilyun.

Terbaru sekjen PDIP Hasto mengjritik keras program dari pemerintahan Jokowi ini, ia mengatakan program ini merupakan program pemborosan yang nyata, terlepas dari gejolak politik yang kini dialami oleh PDIP dan Jokowi, pendapat Hasto ini nampaknya sangat mewakili sebagian besar masyarakat Indonesia tentang Food estate. Pemerintah mengebut program ini hingga 2027, baik sekarang dilanjutkan oleh Prabowo, meskipun terjadi beberapa perubahan salah satunya dicoretnya Sulawesi sebagai salah satu daerah food estate karena menurut menteri pertanian Era Prabowo Sulawesi memiliki rawa yang kecil.

Kebijakan yang dibuat oleh Menteri pertanian era Prabowo Amran Sulaiman untuk mendukung food estate era Prabowo adalah memodernisasi dunia pertanian dengan mengalihkan semua aspek pertanian menggunakan mesin, wujud nyatanya ialah menganggarkan hampir 10 T untuk mewujudkan modernisasi tersebut. Banyak pihak menilai bahwa beberapa pihak mengambil keuntungan dari food estate ini khususnya para pelaku Korporasi yang memaksakan terwujudnya program ini tanpa memperhatikan resiko ekologi yang di timbulkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Socrates and his Cigarettes

Cigarette and Socrates are like something that couldn't be separate. One of the legend Brazilian football team that have full name Socrates Brasileiro Sampaio de Souza vieira de Oliveira is a Brazilian midfielder that become active smoker eventough he was with Brazil national team at that time, in 1980 he started to quite smoke and focus to change his lifestyle. In Brazil national team his not the only player that really like to smoke, there are for or five players  that are  smoker. Socrates he is the right example for us that want to change our life, in Brazil national team his not only a midfielder, he was more than that, he is a brother and leader for other players. After quite smoking he tried to fix his performance on the field not only skills but also physicaly, no wonder if he had the strongest right foot in the team at that time. On the field Socrates is popular with his passing, assist and his shoot, Zico once told "Socrates has everything to become a legend...

Sri Paus dan cinta untuk Indonesia

  Kedatangan Sri Paus ke Indonesia pada 4 september 2024 membuat kita semua merenung tentang pelajaran berharga yang beliau berikan, apapun agamamu sukumu kita semua dibuat terpesona dan terkesima oleh gesture-gesture dari sang bapa suci. Potret kesederhanaan dari sri paus seakan menempeleng para pejabat negara yang bermewah-mewahan dengan kehidupannya diatas penederitaan rakyatnya. Sri paus yang merupakan pemimpin dari 1 miliar lebih umat katolik di dunia lebih memilih menggunakan pesawat komersil Airbus A330 pesawat penumpang biasa dibanding pesawat pribadi, jam tangan murah yang biasa,padahal kita tahu bahwa betapa besar dan mulianya sosok beliau ia merupakan salah satu pemimpin dunia karismatik di seluruh dunia.  Kunjungan ke beberapa negara Asia-Oceania merupakan wujud kampanye perdamaian antar dunia yang ingin dikumandangkan oleh yang mulia Sri Paus, ia mengajarkan tentang nilai-nilai kemanusiaan yang kian luntur di era kehidupan jaman sekrang, ia ingin menghidupkan kemb...

The Ignasius

 In Indonesia there is a man that many people says that he is the father of national train. Where he could rebuilt the train national industry he change the culture of people and change the every aspect of passenger train into something more profesional from the worst to the best. Something that for some people never imagine it could be done just by one minister.  He is Ignatius Jonan the ex minister transportation of Indonesia. Ignasius Jonan was born in Singapoore 61 years ago but he spent many years by live in Surabaya that's why the way he talked very javanese by his accent. He said on an interview everything that he had done only by two words "working hard". Something interesting by his story as a minister transporation when he could change the image of train in Indonesia that we all know at that time popular with their worst image. People  took a pee on the train, there are many people didn't sit on their seat they sleeping on the ground and many pickpocket but ...