Kedatangan Sri Paus ke Indonesia pada 4 september 2024 membuat kita semua merenung tentang pelajaran berharga yang beliau berikan, apapun agamamu sukumu kita semua dibuat terpesona dan terkesima oleh gesture-gesture dari sang bapa suci. Potret kesederhanaan dari sri paus seakan menempeleng para pejabat negara yang bermewah-mewahan dengan kehidupannya diatas penederitaan rakyatnya.
Sri paus yang merupakan pemimpin dari 1 miliar lebih umat katolik di dunia lebih memilih menggunakan pesawat komersil Airbus A330 pesawat penumpang biasa dibanding pesawat pribadi, jam tangan murah yang biasa,padahal kita tahu bahwa betapa besar dan mulianya sosok beliau ia merupakan salah satu pemimpin dunia karismatik di seluruh dunia.
Kunjungan ke beberapa negara Asia-Oceania merupakan wujud kampanye perdamaian antar dunia yang ingin dikumandangkan oleh yang mulia Sri Paus, ia mengajarkan tentang nilai-nilai kemanusiaan yang kian luntur di era kehidupan jaman sekrang, ia ingin menghidupkan kembali api cinta tanpa perang di seluruh dunia dengan cahaya kasihnya.
Jorge Mario Bergoglio nama asli dari Sri paus lahir di Buenos Aires Argentina 87 tahun lalu, ia dikenal sebagai sri paus yang begitu sederhana dengan kehidupannya. Ia mengisi tampuk pimpinan pada tahun 2013 hingga saat ini. Semoga cinta dan kasih yang dibawa bersamanya ke negeri ini dapat terus ada dan abadi dalam hati kita semua.
Papa Francesco memiliki kedua orang tua keturunan Italia, ia menempuh sekolah di bidang teknik kimiawi hingga akhirnya memilih untuk bergabung dengan imamat atau seminari keuskupan pada tahun 1958 di Chile. Papa Francesco juga menjadi paus pertama di dunia yang lahir dan dibesarkan diluar Eropa.
Nilai kesederhanaan Bapa suci selalu ia tekankan dalam kunjungannya ke berbagai negara. Kesederhanaan ia tunjukan ke semua umat tanpa terkecuali, ia pernah bertanya pada seorang Gay "siapakah aku untuk menghakimi kalian?" , pernyataan tersebut tak pelak menimbulkan kontroversi di kemudian hari, meskipun seorang bapa suci ia tak mau untuk menghakimi sesama manusia.
Kerap kali di beberapa kunjungannya ke berbagai macam belahan dunia ia mengangkat tasnya sendiri, menggunakan sepatu yang sederhana menolak segala macam fasilitas yang diberikan otoritas kepadanya. Nilai tauladan yang harus kita semua ikuti.
Komentar
Posting Komentar