Langsung ke konten utama

Era baru PSG dan Sepak bola

Permainan dinamis dan anti mainstream ditunjukan oleh klub Le Parisiens sayap-sayap cepat yang tidak hanya kuat menyerang akan tetapi kuat dalam bertahan merupakan salah satu ciri khas permainan mereka, itulah mengapa Luis Enrique begitu ngotot mendatangkan sayap brilian Kvicha Khvaratskhelia dari Napoli. Tak hanya itu pemain muda seperti Doue mampu bersinar terang setelah mencetak gol bagi PSG kala bersua Inter Milan di final liga Champions 2025 lalu. 

PSG bermain begitu taktis dan dinamis seluruh pemain saling mengisi posisi dan diatur oleh gelandang terbaik Vitinha yang mampu melakukan dribble dari belakang ke depan ketika pemain musuh menjaga pemain lain, Vitinha dengan lihainya mengatur lini tengah dengan dribble dan passingnya. Dari klub yang mengandalkan satu pemain bintang Mbappe menjadi klub kolektif yang mengandalkan energi dan permainan dinamis.

Menggunakan formasi 4-3-3 PSG tidak bermain dengan mengandalkan posession football akan tetapi mereka malah lebih bermain mengandalkan serangan balik yang begitu tajam perpaduan yang formasi yang sangat baik dari Luis Enrique.
Bukan hanya strategi tapi kedatangan Luis Enrique di dua musim terakhir benar-benar mereformasi total PSG secara strategi dan mental. Karakter Lucho yang begitu kuat dan keras mampu membuat para pemain menjadi lebih keras dan disiplin didalam lapangan, beredar sebuah video dimana Enrique memukul botol minuman pemain di atas meja pada saat memberikan instruksi, itu saja telah menggambarkan ambisi dan motivasi Enrique terhadap pemainnya, seluruh pemain di larang slow jika kalian ingin bermain untuk PSG.

Kesuksesan PSG merajai Eropa tak lepas dari owner mereka Nasser Al Khelaifi, milliaran dolar telah ia gelontorkan untuk memuluskan proyeknya berawal dari membeli Javier Pastore kala itu dan mendatangkan David Beckham Khelaifi berhasil membentuk image PSG sebagai calon raksasa baru Eropa.kekayaanya lebih dari 100 triliun kekayaan pribadi sang pangeran arab tak hanya itu ia juga merupakan pemimpin Bein media group dan federasi tenis Qatar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah pertama kali komersialisasi minuman beralkohol

 Komersialisasi minuman beralkohol di Indonesia sudah terjadi sejak zaman kolonial Belanda tepatnya pada tahun 1891 hingga 1893  dimana peredaran minuman beralkohol baik minuman lokal maupun minuman dari negara lain sudah membanjiri pasar miras di Hindia Belanda zaman itu, mulai dari bir, whiskey, wine hingga cognac Semua jenis minuman ini diyakini dibawa oleh para tentara kolonial yang datang ke Hindia Belanda pada saat itu. Dilansir historia kurang lebih sekitar 600.000 liter miras dibawah masuk ke Hindia Belanda pada saat itu, tetapi hal ini tidak terlalu berdampak signifikan pada peredaran minuman lokal asli nusantara yang sudah sangat melekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, dari sinilah terbentuk segmentasi pasar penikmat minuman tradisional dan impor. Banyaknya peredaran minuman impor yang membanjiri Hindia Belanda kala itu juga mengundang reaksi dari berbagai kalangan, salah satunya dari organisasi Muhammadiyah yang mulai gelisah dengan peredaran miras tersebut...

Sri Paus dan cinta untuk Indonesia

  Kedatangan Sri Paus ke Indonesia pada 4 september 2024 membuat kita semua merenung tentang pelajaran berharga yang beliau berikan, apapun agamamu sukumu kita semua dibuat terpesona dan terkesima oleh gesture-gesture dari sang bapa suci. Potret kesederhanaan dari sri paus seakan menempeleng para pejabat negara yang bermewah-mewahan dengan kehidupannya diatas penederitaan rakyatnya. Sri paus yang merupakan pemimpin dari 1 miliar lebih umat katolik di dunia lebih memilih menggunakan pesawat komersil Airbus A330 pesawat penumpang biasa dibanding pesawat pribadi, jam tangan murah yang biasa,padahal kita tahu bahwa betapa besar dan mulianya sosok beliau ia merupakan salah satu pemimpin dunia karismatik di seluruh dunia.  Kunjungan ke beberapa negara Asia-Oceania merupakan wujud kampanye perdamaian antar dunia yang ingin dikumandangkan oleh yang mulia Sri Paus, ia mengajarkan tentang nilai-nilai kemanusiaan yang kian luntur di era kehidupan jaman sekrang, ia ingin menghidupkan kemb...

The Ignasius

 In Indonesia there is a man that many people says that he is the father of national train. Where he could rebuilt the train national industry he change the culture of people and change the every aspect of passenger train into something more profesional from the worst to the best. Something that for some people never imagine it could be done just by one minister.  He is Ignatius Jonan the ex minister transportation of Indonesia. Ignasius Jonan was born in Singapoore 61 years ago but he spent many years by live in Surabaya that's why the way he talked very javanese by his accent. He said on an interview everything that he had done only by two words "working hard". Something interesting by his story as a minister transporation when he could change the image of train in Indonesia that we all know at that time popular with their worst image. People  took a pee on the train, there are many people didn't sit on their seat they sleeping on the ground and many pickpocket but ...